Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriantono, meresmikan pabrik pupuk organik super “Petroganik” di Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat.
Peresmian pabrik pupuk organik super tersebut, secara simbolis dilakukan Mentan, dengan menandatangani prasasti.”Dengan mengucap ‘Bismillahirrahmanirrahim’, saya resmikan pabrik pupuk organik super di Sumenep, PT Sumekar Abdi Sejahtera. Semoga bermanfaat,” katanya di Sumenep.
Ia menjelaskan, petani Indonesia terlalu lama dan banyak mengandalkan pupuk kimia. “Akibatnya, unsur organik di lahan pertanian Indonesia semakin berkurang, dan akhirnya mengakibatkan tingkat kesuburannya semakin rendah,” katanya.
Solusinya, katanya, petani harus kembali memperbanyak penggunaan pupuk organik, agar unsur organik yang bisa meningkatkan kesuburan lahan pertanian bisa berkembang maksimal.
“Saya berharap petani kembali ke hal tradisional, dalam hal ini, memperbanyak penggunaan pupuk organik, dan mulai mengurangi pupuk kimia,” katanya mengungkapkan.
Ia juga menjelaskan, pupuk kimia tetap dibutuhkan, hanya saja porsinya harus dikurangi. Setelah meresmikan pabrik pupuk tersebut, Mentan melakukan temu wicara dengan 400 petani yang merupakan perwakilan kelompok tani se-Sumenep. Sebelum meresmikan pabrik pupuk, Ia sempat melihat produk pertanian unggulan di Sumenep yang dipajang di saung tersendiri, di kawasan pabrik pupuk tersebut. (Surya Online, 23 Mei 2009)
Peresmian pabrik pupuk organik super tersebut, secara simbolis dilakukan Mentan, dengan menandatangani prasasti.”Dengan mengucap ‘Bismillahirrahmanirrahim’, saya resmikan pabrik pupuk organik super di Sumenep, PT Sumekar Abdi Sejahtera. Semoga bermanfaat,” katanya di Sumenep.
Ia menjelaskan, petani Indonesia terlalu lama dan banyak mengandalkan pupuk kimia. “Akibatnya, unsur organik di lahan pertanian Indonesia semakin berkurang, dan akhirnya mengakibatkan tingkat kesuburannya semakin rendah,” katanya.
Solusinya, katanya, petani harus kembali memperbanyak penggunaan pupuk organik, agar unsur organik yang bisa meningkatkan kesuburan lahan pertanian bisa berkembang maksimal.
“Saya berharap petani kembali ke hal tradisional, dalam hal ini, memperbanyak penggunaan pupuk organik, dan mulai mengurangi pupuk kimia,” katanya mengungkapkan.
Ia juga menjelaskan, pupuk kimia tetap dibutuhkan, hanya saja porsinya harus dikurangi. Setelah meresmikan pabrik pupuk tersebut, Mentan melakukan temu wicara dengan 400 petani yang merupakan perwakilan kelompok tani se-Sumenep. Sebelum meresmikan pabrik pupuk, Ia sempat melihat produk pertanian unggulan di Sumenep yang dipajang di saung tersendiri, di kawasan pabrik pupuk tersebut. (Surya Online, 23 Mei 2009)