Perancis Kaya Produk Organik

Perancis, suatu negara yang berpenduduk 59 juta itu, terkenal di dunia karena budaya dan kuliner makanannya. Para pemilik restoran yang canggih di luar Perancis berlomba menyajikan hidangan makanan yang berkonotasi Perancis, dengan nama hidangannya dalam bahasa Perancis, untuk mengontrol citra dan harganya.

Dengan diterbitkannya standar pangan organik di Perancis, tren perkembangan pangan organik melonjak tajam selama beberapa tahun terakhir ini. Pada saat penulis berkunjung ke Eropa dalam rangka mengikuti Sidang Codex, di Roma, akhir bulan Juni 2003 ini, sempat memanfaatkan waktu senggangnya untuk mempelajari perkembangan pangan organik di daratan Eropa, khususnya di negara Perancis. Berikut disampaikan sekilas kondisi terakhir pangan organik di Perancis untuk digunakan sebagai pembanding bagi mereka yang tertarik berbisnis di bidang pangan organik.

Rasanya setiap detik pembelanja bahan pangan dan makanan di Perancis semakin tertarik pada produk organik dan mereka membeli beberapa produk pangan organik dari "tingkat sambil lalu" menjadi pelanggan reguler, akhirnya rutin tetap. Lebih dari 52 persen masyarakat Perancis membelanjakan uangnya sekitar 65 euro setiap tahun bagi pangan organik yang mereka minati.

Meskipun pada awalnya mereka hanya dapat membeli pangan organik pada toko outlet atau food store yang sangat khusus (specialized food store), khususnya selama tiga dasawarsa yang telah silam, tetapi saat ini, khususnya sejak 5 tahun terakhir, masyarakat Perancis telah dapat membeli pangan organik dari berbagai kios-kios atau food store makanan segar atau olahan biasa, tetapi dengan nama Food Store Pangan Organik, yang di sana di sebut BIO. Memang terasa sekali bahwa masyarakat Perancis telah tinggi kepeduliannya terhadap kesehatan, lingkungan hidup, serta good healthy life.

Pergeseran Permintaan

Dari laporan hasil analisis terhadap European Market for Organic Food oleh Hamm, Gronefeld dan Halpin, di tahun 2002, dapat diringkas sebagai berikut:

Pangsa pasar terbesar di Perancis masih di tangan para pedagang pengecer konvensional yang meliputi 42 persen, sedangkan di pedagang pengecer pangan organik 28 persen, dan di baker dan butcher yang digolongkan sebagai pedagang food craft sebanyak 5 persen. Sisanya sekitar 23 persen dapat ditemui di pasar kaget yang hanya terjadi setiap minggu sekali, atau langsung di lokasi petani di country side yang letaknya di pinggiran kota.

Meningkatnya permintaan pangan organik dipicu oleh derasnya pemberitaan berita dan isu keamanan pangan di media masa serta semaraknya diskusi di berbagai pertemuan resmi maupun gunjingan rileks, di kafe-kafe dan di berbagai forum di masyarakat mengenai keracunan, penyakit, dan polusi. Hal mana ternyata telah mendorong secara bermakna meningkatnya permintaan pangan organik oleh masyarakat konsumen.

Hal itu juga sekaligus telah mendorong meningkatnya variasi produk pangan organik tidak lagi terbatas pada produk hortikultura tetapi meluas ke produk-produk hewani dan produk jadi, bumbu, dan makanan siap saji, bahkan makanan bayi, sampai produk kosmetik. Jenis pasar tidak lagi berkutat pada pasar perdagangan eceran, tetapi berkembang menjadi pasar dalam bentuk ke arah specialized market.

Jenis pasar semakin profesional dan memiliki kredibilitas tinggi. Bahkan kini, supermarket yang besar-besar di arena shoping center di pinggiran kota berlomba saling mengembangkan etalase-etalase produk organik yang sangat mencolok perhatian.

Dari data evaluasi penelitian terhadap kebutuhan konsumen diperoleh kenyataan adanya pergeseran keinginan konsumen mengenai produk pangan organik, yaitu dari groceries bergeser ke pasar produk segar. Buah-buahan dan sayuran segar, daging segar dan berbagai sausage dan produk susu, telah menjadi komoditas organik yang paling populer. Padahal, di masa lalu produk-produk tersebut terabaikan, praktis di semua rantai pemasaran, sehingga logistiknya terbengkalai, banyak produk segar hilang dari pajangan di shelf-shelf supermarket, termasuk buah, sayur-mayur, daging, dan produk susu.

Kemajuan bermakna yang Perancis telah capai adalah di bidang pemantapan pengembangan dasar pemasaran yang luas bagi pangan organik di segala lini, apakah itu pedagang eceran konvensional maupun pasar mingguan atau pasar-pasar special bagi produk organik. Berbagai produk organik yang meliputi beberapa ribu jenis articles (items) saat ini telah dapat diperoleh di sekitar 400 outlet di food store pangan organik yang besar- besar dan di berbagai supermarket organik.

Pangan Organik

Luas area pertanian organik di Perancis melonjak empat kali sejak tahun 1995. Yaitu berkembang dari 100.000 hektar di tahun 1995 menjadi lebih dari 420.000 hektar di tahun 2001, setara dengan 1,5 persen dari seluruh area pertanian Perancis. Pertumbuhan dari tahun sebelumnya adalah 13 persen. Jumlah lahan tersebut digarap oleh sekitar 10.400 petani organik dan pedagang produk organik. Pemerintah Perancis telah memproyeksikan untuk mengembangkan area pertanian organik di seluruh Perancis meningkat menjadi 5 persen pada tahun 2005. Meskipun hal itu berarti harus ada peningkatan pertumbuhan sekitar 25 persen sampai 30 persen per tahunnya.

Perancis demikian halnya Inggris, merupakan negara net importer di bidang pangan organik. Karena alasan tersebut Perancis memiliki potensi peluang yang sangat besar untuk mengembangkan bidang pertanian organik serta perluasan pabrik-pabrik pengolahan pangan organik, untuk dapat memenuhi permintaan konsumen (captived market) dalam negeri.

Pengembangan brand di bidang pangan organik sangat maju di Perancis. Menurut data yang dilaporkan dari hasil survei yang dilakukan AC Nielsen untuk tahun 2002, pangsa pasar pangan organik meliputi 3 persen yang dipasarkan secara eceran. Data mana dianggap sedikit terlalu besar dari kenyataan. Meskipun demikian, perlu diakui bahwa data yang lebih akurat masih sulit diperoleh dari sektor tersebut.

Sedemikian jauh yang menjadi leader pasar eceran pangan organik berada di tangan industri lokal Perancis sendiri. Carrefour merupakan pasar eceran terbesar kedua di bidang pangan organik yang memperoleh pangsa pasar pangan organik sekitar 18 persen, Leclerc 13 persen, dan Auchan 11 persen (AC Nielsen, 2002). Sisanya dibagi antar-industri pemasaran yang kecil-kecil, sebagian besar dilakukan oleh Monoprix, suatu industri pemasaran yang memfokuskan dirinya secara intensif di bidang peningkatan dan substainability terhadap citra atau image pangan organik.

Pemasaran

Monoprix Department Store yang terletak di berbagai pusat perkotaan Perancis tidak hanya menawarkan pangan organik, tetapi juga nonpangan organik, seperti bahan-bahan pembersih organik dan kosmetik serta peralatan dapur.

Peraturan mengenai standar label kemasan produk pangan organik telah diterapkan di Perancis sejak tahun 1983. Pada prinsipnya labeling bersifat sukarela (voluntary). Pemerintah Perancis mengeluarkan logo resmi yang lazim dikenal sebagai AB Logo dalam kotak persegi yang berwarna hijau. Huruf AB-nya sendiri berwarna putih, seolah-olah ada gambar kupu-kupu menclok. Kata AB singkatan dari "Agriculture Biologique".

Logo mana tercantum di semua produk organik di seluruh Perancis. Logo AB tersebut merupakan suatu tanda bahwa produk yang ada dalam kemasan tersebut dipastikan telah memenuhi segala persyaratan peraturan yang telah disetujui di seluruh Eropa, yaitu EC Organik Agriculture Regulation 2092/91. Dari hasil survei yang telah dilaporkan menyatakan bahwa 41 persen masyarakat Perancis telah kenal dan tahu benar akan makna dan arti logo tersebut (2002) dibanding hanya 10 persen ketika survei sejenis dilakukan pada tahun 1998.

Di atas logo resmi biasanya juga dicantumkan logo perusahaan, yang biasanya memiliki logonya masing-masing, misalnya Monoprix, logonya berbentuk persegi berlatar belakang hitam dengan kata BIO yang berwarna hijau. Adapun Le Caddy Bio dengan logo persegi panjang dengan gambar kereta belanja supermarket dan bagian bawahnya bendera hijau dengan tulisan putih Bio, dan seterusnya.

Dari angka statistik tahun 2000, jumlah pelaku business pangan organik telah mencapai 5.500 perusahaan dagang dan industri pengolahan produk organik, yang terdiri dari food store besar, serta supermarket, dan bentuk craft bakerrie dan pabrik pengolahan juice organik.

Diperkirakan sekitar 90 persen dari pedagang pangan di Perancis menawarkan organik. Sebagian besar cabang-cabang pemasaran produk organik di Perancis didukung oleh pusat pembelanjaan khusus, boleh dikata terjadinya lebih awal dari apa yang telah terjadi di Jerman. Dari pembelanjaan tersebut sebagian berbentuk "superrette bio", yaitu suatu supermarket kecil-kecilan yang memiliki luas lantai pemasaran 150 sampai 300 meter persegi, meskipun ada juga yang berukuran besar, seperti halnya Nouveaux Robinson, yang berlokasi di Montreuil dekat Paris dan Serpent Vert di Strasbourg dengan luas lantai pemasaran 400-600 meter persegi.

Kooperasi

Kooperasi (Coop) di bidang pangan organik juga berkembang pesat yang dikenal sebagai Biocoop, suatu perusahaan dengan 200 stores independent.

Biocoop mengembangkan sendiri pedoman dan menerapkan suatu standard procurement yang yang tinggi, dengan tujuan untuk mendesak produk pasar conventional keluar dari peredaran. Jumlah specialized food store sebanyak 500 shops, yang dimiliki oleh salah satu dari delapan multiple yang terdapat di Perancis. Beberapa dari multiple tersebut di antaranya Rayons Vert dan Naturalia, telah memfokuskan diri untuk membuka dan mengoperasikan supermarket organik. Food store pangan organik yang telah menjadi anggota Biocoop dapat membeli dagangannya dari store milik cooperative, baik yang besar maupun yang kecil.

Pada masa semester pertama tahun 2002, sekitar 30 persen susu organik di seluruh Perancis telah dipasarkan melalui rantai pasar konvensional. Diperkirakan sepertiga dari seluruh produk susu organik di Perancis disuplai oleh Biolait, suatu perhimpunan dari sekitar 350 petani produsen susu yang memproduksi 50 juta liter susu per tahun.

Peningkatan produksi susu 20 persen tahun yang lalu kini telah turun menjadi hanya sekitar 5 persen kenaikan. Di Perancis, 80 persen dari seluruh susu organik diolah oleh 35 dairies, masing-masing dairy memproses sekitar satu juta susu setahunnya. (Kompas, 3 November 2003)