Pertanian organik, merupakan sebagian kecil dari trend hidup sehat. Hidup sehat tidak dimulai dari sepiring nasi di meja makan, namun dari tangan Pak Tani pula. Meskipun masih sedikit di antara kebanyakan yang lebih mementingkan hasil.
Aspek sehat suatu tanaman ditentukan oleh pestisida. Pestisida organik, meski efeknya lebih lambat, namun lebih aman karena hanya membunuh hama sasaran dan menghasilkan produk pertanian yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa jenis pestisida ramah lingkungan di antaranya adalah jus cabai yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir hama wereng, jus daun mimba dan pepaya untuk mengusir lalat buah, ubi kayu yang direbus air kelapa untuk mengusir tikus, di mana ubi diletakkan di rongga-rongga sarang tikus. Jika termakan, tikus akan mati.
Aspek sehat suatu tanaman ditentukan pula oleh pupuk. Pupuk yang sehat memberi kesuburan biologi tanah sehingga organisme yang ada di dalam tanah menjadi seimbang dan penguraian bahan organik tanah optimal. Tidak hanya itu, pupuk yang sehat berdampak pula pada kesehatan manusia yang memakan produk pertanian yang dihasilkan. Bahan dasar pembuatan kompos ini misalnya kotoran sapi, serbuk gergaji, sekam, jerami padi dan lain-lain yang didekomposisi dengan bahan pemacu mikroorganisme dalam tanah ditambah bahan untuk memperkaya kandungan kompos seperti abu dan kalsit / kapur.
Kotoran sapi, selain untuk pupuk bisa juga dipakai untuk menghasilkan biogas dengan peralatan yang sederhana. Bahan yang dibutuhkan konstruksi tabung digester bervariasi, bisa menggunakan plastik, fiber, drum plastik / plat dan tembok / cor. Yang terpenting, kondisi digester yang dibangun memenuhi persyaratan untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri metanogenik, serta memungkinkan gas methananya dapat dipanen. Bahan baku utama biogas adalah kotoran sapi yang dicairkan dengan air, dengan perbandingan 11, kemudian dimasukkan ke tabung digester melalui pipa paralon sebagai corong pemasukan. Tabung ini tempat proses menghasilkan biogas. Bahan dimasukkan setiap hari, dengan hasil kotoran sapi dari empat ekor sapi akan menghasilkan gas metana (CH4) yang terbentuk pada digester dan pipa disambungkan ke tabung plastik yang merupakan tempat penampungan biogas. Dengan sedikit memodifikasi kompor gas, selang tabung digeseter dapat dihubungkan ke alat lain untuk berbagai keperluan. Karena, terbukti mekanisme itu terbukti membuat 1 meter kubik biogas setara dengan 1,75 kwh listrik, 0,46 kg elpiji, dan 0,62 liter minyak.
Pengalaman kelompok tani Bumi Berseri yang mau belajar dan memulai, kiranya menjadi inspirasi. Cibiran dan kegagalan, termasuk ketika pulang pelatihan sempat ditahan Pak Polisi, tidak menjadi halangan untuk terus berjalan…
Aspek sehat suatu tanaman ditentukan oleh pestisida. Pestisida organik, meski efeknya lebih lambat, namun lebih aman karena hanya membunuh hama sasaran dan menghasilkan produk pertanian yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa jenis pestisida ramah lingkungan di antaranya adalah jus cabai yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir hama wereng, jus daun mimba dan pepaya untuk mengusir lalat buah, ubi kayu yang direbus air kelapa untuk mengusir tikus, di mana ubi diletakkan di rongga-rongga sarang tikus. Jika termakan, tikus akan mati.
Aspek sehat suatu tanaman ditentukan pula oleh pupuk. Pupuk yang sehat memberi kesuburan biologi tanah sehingga organisme yang ada di dalam tanah menjadi seimbang dan penguraian bahan organik tanah optimal. Tidak hanya itu, pupuk yang sehat berdampak pula pada kesehatan manusia yang memakan produk pertanian yang dihasilkan. Bahan dasar pembuatan kompos ini misalnya kotoran sapi, serbuk gergaji, sekam, jerami padi dan lain-lain yang didekomposisi dengan bahan pemacu mikroorganisme dalam tanah ditambah bahan untuk memperkaya kandungan kompos seperti abu dan kalsit / kapur.
Kotoran sapi, selain untuk pupuk bisa juga dipakai untuk menghasilkan biogas dengan peralatan yang sederhana. Bahan yang dibutuhkan konstruksi tabung digester bervariasi, bisa menggunakan plastik, fiber, drum plastik / plat dan tembok / cor. Yang terpenting, kondisi digester yang dibangun memenuhi persyaratan untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri metanogenik, serta memungkinkan gas methananya dapat dipanen. Bahan baku utama biogas adalah kotoran sapi yang dicairkan dengan air, dengan perbandingan 11, kemudian dimasukkan ke tabung digester melalui pipa paralon sebagai corong pemasukan. Tabung ini tempat proses menghasilkan biogas. Bahan dimasukkan setiap hari, dengan hasil kotoran sapi dari empat ekor sapi akan menghasilkan gas metana (CH4) yang terbentuk pada digester dan pipa disambungkan ke tabung plastik yang merupakan tempat penampungan biogas. Dengan sedikit memodifikasi kompor gas, selang tabung digeseter dapat dihubungkan ke alat lain untuk berbagai keperluan. Karena, terbukti mekanisme itu terbukti membuat 1 meter kubik biogas setara dengan 1,75 kwh listrik, 0,46 kg elpiji, dan 0,62 liter minyak.
Pengalaman kelompok tani Bumi Berseri yang mau belajar dan memulai, kiranya menjadi inspirasi. Cibiran dan kegagalan, termasuk ketika pulang pelatihan sempat ditahan Pak Polisi, tidak menjadi halangan untuk terus berjalan…